Uzone.id - Beberapa pekan lagi, Kick-off Piala Dunia 2018 akan segera digelar. Yang gak bisa nonton langsung ke Rusia, sudah pasti menonton dari layar kaca menjadi pilihannya.
Walaupun Indonesia tidak (belum pernah) masuk ke Piala Dunia, sudah pasti jutaan pasang mata akan rela menyisihkan waktunya untuk menyaksikan pemain top beraksi.
Punya TV, bahkan lebih dari satu, terkadang tidak menjadi jaminan bahwa penonton akan dengan mudah menyaksikan Piala Dunia.
Ada beberapa halangan, eh tepatnya menyebalkan yang terjadi ketika ingin nonton Piala Dunia.
Diblokir Operator TV Kabel
Bukan rahasia lagi, di kota besar sudah banyak rumah yang memasang TV kabel di rumahnya.
Tapi masalahnya, tidak semua operator TV kabel ini punya saluran olahraga yang menyiarkan pertandingan Piala Dunia 2018.
Loh kan ada TV lokal? Nah ini kesalnya, hampir pasti saat saluran TV lokal menyiarkan langsung diblokir dengan alasan hak siar.
Kalau sudah begini, aku kudu piye?
Antena TV Gak Bener
TV lokal menyiarkan Piala Dunia artinya harus beralih ke saluran analog alias pakai antena.
Biasanya yang sudah tidak pernah nonton pakai TV via antena, harus buru-buru deh pasang antena.
Pasang antena ini kayak mau nyetel GPS, harus tahu arah mata angin, ketinggian dan sebagainya.
Belum lagi kalau rumah kita kehalang gedung atau bangunan tinggi, kualitas yang disiarkan TV analog gak bakal bersih alias ada ‘semutnya’.
Kalau suka dipaksain sih biasanya setelah nonton mata serasa burem, mendadak dunia berputar dan sebagian gelap. he..he..he
Rebutan TV
Ini nih biasanya kalau di dalam keluarga, kamu doang yang suka nonton sepakbola. Yup, kami resah ketika harus berbagi TV dengan sinetron.
Lawannya bukan main-main, biasanya kalau tidak ibu, ya istri sendiri. Antara takut kualat atau jatah harian bakal dipangkas.
Biasanya, kalau menjelang dimulainya pertandingan, remote TV suka mendadak hilang. Semacam ada konspirasi jahat yang terselubung.
Punya TV lebih dari satu bukan jaminan, karena kami yang berkeluarga kadang harus mengalah sama anak.
Kalau sudah begini, rasanya ingin berucap kasar.
Waktunya Tidak Pas
Perbedaan antara Rusia dengan Indonesia berjarak mundur 3 jam. Bila di Indonesia pukul 19.00 WIB, maka di Rusia berada di pukul 22.00
Menurut jadwal pertandingan, paling ‘pagi’ pertandingan dimulai pukul 19.00 WIB dan 20.00 WIB, sementara paling ‘malam’ pukul 01.00 WIB.
Pukul 7 atau 8 malam sih ideal banget buat nonton, tapi ya itu, jadi kesel sendiri kalau kamu masih di perjalanan pulang, lembur di kantor atau remote mendadak hilang oleh istri.
Untungnya, di era digital kayak sekarang, nonton Piala Dunia tidak harus di TV dan bisa kapan saja.
Sebab ada layanan streaming asli yang disediakan oleh Telkomsel. Operator ini memang jadi “Licensed Mobile Broadcaster” Piala Dunia 2018 di Indonesia.
Caranya pun mudah, pelanggan Telkomsel cukup mengunduh aplikasi MaxStream di Android atau iOS. Kemudian daftar menggunakan nomor ponsel.
MAXstream sendiri merupakan aplikasi video digital dari Telkomsel yang berisi berbagai konten seperti film, TV show, olahraga maupun kartun dari berbagai saluran layanan video-on-demand maupun saluran TV internasional.
“Pelanggan Telkomsel bisa menikmati gelaran istimewa ini dengan lebih nyaman melalui saluran khusus Piala Dunia yang dapat diakses kapan saja melalui ponsel,” ujar Direktur Marketing Alistair Johston, saat peluncuran aplikasi ini di Jakarta, kemarin malam.
Alistair mengungkapkan rasa optimisnnya pertumbuhan bisnis mobile video Telkomsel di pasar Indonesia.
“Dalam kurun waktu setahun terakhir, pertumbuhan trafik konten video di jaringan Telkomsel meningkat signifikan hingga 250%,” sebutnya.
Adapun seluruh 64 pertandingan Piala Dunia 2018 akan disiarkan di MaxStream secara langsung sejak pertandingan pembuka antara Rusia melawan Arab Saudi pada 14 Juni 2018 hingga partai final pada 15 Juli 2018.
Selain itu, saluran Piala Dunia di MAXstream juga menghadirkan 24 jam non-stop tayangan seputar Piala Dunia seperti Prime Sports Special World Cup.
Nah, gak ada alasan lagi buat gak nonton Piala Dunia 2018 kan?