Uzone.id - Kondisi kulit bayi dan orang dewasa sangat berbeda. Bayi memiliki kulit yang halus dan sensitif, sehingga mudah sekali mengalami masalah lantaran beberapa faktor.
Menurut dr. Matahari Arsy, SpKK dari Bamed Skin Care Jakarta, masalah kulit yang sering terjadi pada bayi, yaitu eksim popok dan dermatitis atopik (eksim atopik).
Eksim popok, yaitu kondisi kulit di area selangkangan dan bokong bayi kemerahan hingga beruntusan.
Baca: 7 Kiat Mengasah Kecerdasan Anak
Sementara itu dermatitis atopik memiliki gejala, yaitu kulit kering, kemerahan, bersisik. Muncul pula rasa gatal pada satu atau beberapa tempat di wajah, leher, lipatan siku atau lutut, pergelangan kaki, dan berlangsung lama (kronik).
“Ciri-ciri kulit yang kering lalu gatal, ruam kemerahan, retak kulit pada lipatan kulit, penebalan kulit, hingga eksudat (pengeluaran cairan kulit),” ujar Matahari lebih lanjut.
Dermatitis atopik menyebabkan kondisi yang tidak nyaman pada bayi dan anak akibat iritasi dan rasa gatal yang dominan di daerah kulit. Kondisi ini juga mungkin memengaruhi pola makan dan tidur bayi.
Baca: Ini Ciri-Ciri Anak Cerdas Menurut Psikolog
“Dermatitis atopik merupakan penyakit alergi awal terjadi sebelum asma dan rinitis alergi di kemudian hari, Dermatitis atopi terjadi akibat interaksi multi faktor, yaitu faktor genetik (keturunan), lingkungan, gangguan fungsi sawar (pelindung) kulit, faktor imunologik, dan infeksi,” kata Matahari.
Terapi utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan kulit anak adalah edukasi orang tua mengenai kondisi ini, cara merawat kulit area popok, dan obat tambahan yang diresepkan sesuai kondisi eksim anak.
Matahari mengatakan, “Perawatan disesuaikan dengan keadaan eksim saat itu, seperti derajat keparahan, luas infeksi, kondisinya kering atau basah, lokasi, serta apakah mengganggu tidur atau tidak.”
Baca: Olahraga Berlebihan Justru Bikin Depresi?
Sedangkan untuk eksim popok, perawatan yang dapat dilakukan bila tidak terinfeksi, yaitu dengan diberikan krim atau salep mengandung anti radang dan pasta pelindung kulit.
“Bila anak sudah terinfeksi maka terapi dikombinasi menggunakan krim atau salep sesuai penyebab infeksi. Terapi lainnya mungkin perlu ditambahkan seperti obat minum sesuai kondisi anak,”kata Matahari.